Aktor Preman Pensiun Bongkar Ribetnya Urus Izin Masjid di Garut

FOTO: Abenk Marco Pemain Sinetron Preman Pensiun. (ist)

ABENK Marco, 41, aktor yang dikenal lewat perannya sebagai Cecep di sinetron Preman Pensiun, menyuarakan keluhan terkait sulitnya memperoleh izin mendirikan bangunan masjid.

ESSENSI.CO – Sebagai penanggung jawab pembangunan masjid wakaf yang direncanakan berdiri di Kampung Mojang, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, ia menyampaikan keluhan tersebut melalui akun Instagram, dan unggahannya pun menjadi viral.

Keluhannya bukan hanya soal penolakan dari masyarakat, tetapi juga karena pelayanan publik yang dinilai tidak memuaskan, serta sikap staf dinas yang dianggap kurang profesional dalam menangani perizinan.

“Betapa sulit dan susahnya mengurus perizinan persetujuan bangunan gedung (PBG) dan sertifikat laik fungsi (SLF) untuk masjid yang dibangun di atas tanah wakaf di Kabupaten Garut. Lokasi kami sudah didatangi oleh @satpolppgarut (cctv dan surat perintah ada) dan salah satu LSM (cctv dan surat dari LSM ada) yang mengharuskan membuat masjid wakaf harus ada izin PBG dan SLF,” tulis Abenk, Kamis (11/9).

“Gimana kalo tidak ada izin tersebut maka akan ada konsekuensi yang akan kami terima (tercantum di surat yang dikirimkan oleh LSM tersebut), apalagi kalo ngurus perizinan buat hal lain? Untuk kepentingan masyarakat dan sosial saja ribet dan susahnya minta ampun,” sambungnya

“Sebagai warga negara yang baik maka kami harus patuh pada aturan dan perundang-undangan yang berlaku, maka dari itu saya mengurus perizinan tersebut, akan tetapi di luar ekspektasi ternyata begitu buruknya pelayanan publik di Kabupaten Garut, mulai dari sistem sampai petugas outlet/counter dinas PUPR yang jauh dari profesional,” tambahnya.

Abenk menilai pelayanan publik di Garut masih jauh dari harapan. Ia menyebut staf dinas terkesan tidak profesional, bahkan ketika ia menanyakan mekanisme pemantauan proses izin tanpa harus datang langsung, jawaban yang diberikan tidak memberi solusi.

“Semoga Kabupaten Garut ke depan dapat mewujudkan reformasi birokrasi yang lebih memudahkan masyarakat untuk mengurus kepentingan rakyat, khususnya @puprgarutkab.official dan @mppgarut untuk lebih memberikan pelayanan bagus kepada masyarakat. Dan terkhusus kepada yang terhormat Bapak @bupatigarut tolong dibenahi pak urusan pelayanan publik khususnya para petugas pelayanan supaya semua sektor pelayanan publik baik sektor kesehatan, perizinan dan sektor lainnya, agar supaya fungsi pelayanan publik yang diselenggarakan Pemerintah kabupaten Garut lebih baik ke depan,” ujarnya.

Respons Pemerintah Daerah
Keluhan Abenk Marco turut ditanggapi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia mengunggah ulang video keluhan tersebut sembari menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami, sekaligus meminta Bupati Garut Abdusy Syakur Amin bersama jajaran segera menindaklanjuti masalah ini.

“Mohon maaf untuk Kang Abenk Marco atas ketidaknyamannya. Saya yakin Bupati Garut dan Wakil Bupati Garut bakal melihat hingga menyelesaikan peristiwa ini,” ucapnya dalam video.

Sementara itu, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengaku sudah memanggil dinas terkait untuk melakukan evaluasi. Ia memastikan perbaikan pelayanan publik akan segera dilakukan.

“Pelayanan yang selama ini dilakukan ada persoalan dalam sistem pelayanan perizinan dan sekarang lagi kita perbaiki,” jelasnya.