Dosen di Cikarang Tuai Sorotan Usai Ucapkan ‘Bego’ ke Mahasiswa Saat Demo

Mahasiswa membentangkan spanduk berisi tuntutan di depan salah satu gedung kampus Universitas Pelita Bangsa (UPB), Cikarang, Kamis (18/9/2025). (Dok.Foto: Ist).

ESSENSI.CO, KABUPATEN BEKASI – Sebuah insiden tak pantas terjadi di lingkungan akademik. Seorang dosen di salah satu perguruan tinggi di Cikarang terekam mengucapkan kata kasar “bego lo” kepada mahasiswa yang tengah melakukan aksi demonstrasi di area kampus, Kamis, (18/9).

Peristiwa ini bermula ketika puluhan mahasiswa menggelar aksi protes terkait kebijakan kampus yang dinilai memberatkan. Dalam rekaman video yang beredar di Whatsapp, terlihat seorang dosen mendekati massa aksi, lalu terdengar melontarkan kata-kata bernada merendahkan kepada mahasiswa.

Ucapan tersebut langsung menuai reaksi keras. Para mahasiswa menilai tindakan dosen tersebut mencederai martabat akademik dan menyalahi etika seorang pendidik.

“Kami kecewa. Seorang dosen seharusnya menjadi teladan, bukan justru menghina mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasi,” kata Stevan koordinator aksi.

Lanjutnya Stevan mengatakan statuta Universitas Pelita Bangsa revisi 2021 Pasal 14 Kode etik dosen ayat (4) Kode etik dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dosen UPB di dalam melaksanakan tugas tridharma perguruan tinggi dan pergaulan hidup sehari-hari, baik dalam lingkungan kampus.

“ini menjadi perhatian khusus bagi civitas akademis khususnya” tandasnya.

Sementara itu, seorang pakar pendidikan menilai insiden ini seharusnya menjadi refleksi penting bagi dunia akademik.

“Mahasiswa dan dosen memiliki ruang dialog yang seharusnya egaliter, menggunakan kata-kata kasar hanya akan memperburuk hubungan akademik dan mencoreng citra institusi,” ujar seorang pemerhati pendidikan yang enggan disebutkan namanya.

Kasus ini kini menjadi sorotan luas, tidak hanya di lingkungan kampus tetapi juga di jagat media sosial.

Publik menantikan sikap resmi universitas terkait langkah yang akan ditempuh terhadap dosen bersangkutan.

Hingga berita ini dipublikasikan, redaksi belum berhasil konfirmasi ke pihak Universitas Pelita Bangsa. Redaksi terus berupaya konfirmasi, guna untuk hak jawab. (*)