Dualisme Kepemimpinan di Muktamar X PPP: Mardiono vs Agus Suparmanto
ESSENSI.CO, JAKARTA – Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, pada 27–29 September 2025, berakhir dengan lahirnya dualisme kepemimpinan. Dua kubu sama-sama mengklaim terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi.
Kubu pertama adalah petahana Muhamad Mardiono, sementara kubu kedua mendeklarasikan kemenangan Agus Suparmanto.
Pimpinan Sidang Muktamar X PPP, Amir Uskara, pada Sabtu malam (27/9) sekitar pukul 22.00 WIB mengumumkan bahwa Mardiono terpilih secara aklamasi setelah didukung oleh 1.304 muktamirin pemilik hak suara.
Namun, kubu Agus Suparmanto tidak menerima hasil tersebut. Mereka melanjutkan sidang pleno hingga Minggu dini hari (28/9). Hasilnya, pimpinan sidang menyatakan Agus—mantan Menteri Perdagangan era Presiden Jokowi—sebagai ketua umum terpilih periode 2025–2030.
Profil Singkat Kedua Tokoh
Muhamad Mardiono
Muhamad Mardiono lahir di Yogyakarta, 11 Juli 1957. Sebelum aktif di dunia politik, ia dikenal sebagai pengusaha sukses dan pemilik sejumlah perusahaan, antara lain BCS Group, PT Cipta Niaga Internasional, PT Serang Asri Hotel, PT Bahari Caraka Sarana, PT BPRS Muamalah Cilegon, PT Albantani Cipta Niaga, serta PT Walle Jasa Pratama.
Mardiono juga pernah menjabat Ketua Kadin Provinsi Banten (2002–2007) dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin (2007–2017). Dalam dunia politik, ia merupakan kader senior PPP, pernah menjabat Wakil Ketua Umum DPP PPP dan Ketua DPW PPP Banten.
Pada 2019, ia dipercaya menjadi anggota Wantimpres RI. Berdasarkan laporan LHKPN KPK per 30 Maret 2022, Mardiono memiliki kekayaan senilai Rp1,27 triliun. Saat ini, dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, ia menjabat sebagai Urusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan.
Agus Suparmanto
Agus Suparmanto lahir pada 23 Desember 1965. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) pada kabinet Presiden Joko Widodo–Ma’ruf Amin periode kedua, mulai 23 Oktober 2019 hingga 22 Desember 2020, sebelum digantikan oleh Muhammad Lutfi.
Sebelumnya, Agus dikenal sebagai Direktur Utama PT Galangan Manggar Biliton (GMB) yang menggarap proyek pembangunan dok kapal di Belitung Timur bekerja sama dengan anak usaha PT Timah Tbk.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) selama dua periode (2014–2018 dan 2018–2022). Berdasarkan LHKPN KPK per 31 Maret 2021, total kekayaan Agus tercatat sebesar Rp1,62 triliun