Rentetan Tawuran di Manggarai, Aktivis Aditya Ihza Minta Kapolda Metro Tinjau Kinerja Kapolres Jaksel

Aditya Ihza mendesak Kapolda Metro Jaya Evaluasi kinerja Kapolres Jakarta Selatan. Foto: Istimewa

Jakarta – Serangkaian bentrokan antarwarga kembali pecah di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Insiden pertama terjadi pada Minggu malam dan sempat mereda, namun ketegangan kembali memuncak hingga terjadi tawuran lagi pada Selasa sore. (7/5/25).

Tawuran pertama terjadi saat malam hari, sedangkan bentrokan kedua pecah pada Selasa sore hari, waktu krusial ketika masyarakat sedang dalam perjalanan pulang kerja. Situasi ini tidak hanya membahayakan warga sekitar, tetapi juga mengganggu aktivitas harian di kawasan yang tengah menjadi pusat pembangunan nasional.

Aditya menilai Manggarai saat ini dikenal sebagai area strategis dengan berbagai proyek besar seperti pengembangan Stasiun Sentral Manggarai yang menjadi simpul utama transportasi kereta di Jakarta. Selain itu, tengah dikebut pula proyek LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome–Manggarai) sepanjang 6,4 km yang ditargetkan rampung pada Agustus 2026 dan mulai beroperasi tahun 2027.

Proyek-proyek ini diharapkan menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan konektivitas transportasi publik. Namun, maraknya aksi tawuran justru menjadi ironi dan ancaman bagi stabilitas kawasan tersebut.

“Dalam konteks ini, pihak kepolisian khususnya Polres Jakarta Selatan di bawah naungan Polda Metro Jaya, diharapkan mengambil langkah lebih tegas dan strategis. Pengamanan serta pendekatan persuasif secara masif perlu dilakukan guna meredam potensi konflik sosial. Terlebih, Polri melalui program Presisi mengusung misi untuk menjaga keamanan, meningkatkan kepercayaan publik, dan mendukung pembangunan nasional” Tutur Adit

Tegas pemuda Jakarta Aditya Ihza mendesak evaluasi serius dari Polda Metro Jaya terhadap kinerja Polres Metro Jakarta Selatan, mengingat berulangnya insiden tawuran ini menunjukkan lemahnya pencegahan dan penanganan konflik di lapangan karna kejadian ini terjadi berdekatan yang dimaana seharusnya aparat kepolisian masih berjaga dalam upaya meminimalisir adanya balas dendam.

“Apakah aparat keamanan mampu menjawab tantangan ini dan menjadikan Manggarai sebagai kawasan yang aman serta mendukung pembangunan nasional? Waktu akan menjawabnya” Tutup Aditya

(**)