Ratusan Pedagang Tantang Rencana Pemkot Bongkar Pasar

Massa pedagang Pasar Bogor memadati halaman Balaikota dalam aksi penolakan rencana pembangunan pasar baru. (Dok.Foto: Istimewa)

Aksi damai berubah jadi simbol perlawanan. Pasar Bogor tak sekadar bangunan, tapi juga sejarah dan penghidupan.

ESSENSI.CO, BOGOR – Ratusan pedagang Pasar Bogor yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Bogor (P3B) mendatangi Kantor Balai Kota Bogor, Jalan Ir. H. Djuanda. Mereka menggelar aksi demonstrasi untuk menolak rencana pembongkaran bangunan Pasar Bogor yang dinilai dapat mengancam keberlangsungan usaha mereka.

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, mengatakan pihaknya sebenarnya telah menyiapkan ruang dialog dengan perwakilan pedagang. Namun, jumlah massa yang hadir jauh lebih besar dari perkiraan.

“Sudah saya agendakan jam 9, perwakilan cukup 15–20 orang. Tapi faktanya datang 400 orang. Saya kaget, lagi menunggu di dalam ternyata jumlahnya lebih dari itu,” ujar Jenal.

Meski massa yang hadir cukup besar, unjuk rasa berjalan kondusif. Jenal pun mengingatkan pedagang agar tetap menjaga ketertiban serta kebersihan kota.

“Saya anak seorang pedagang kaki lima, jadi paham kondisi ini. Tapi mari sama-sama jaga kebersihan dan kondusifitas. Saya berterima kasih kepada Polresta, demonya berjalan aman,” tambahnya.

Terkait rencana pembongkaran, Jenal menegaskan bahwa bangunan Pasar Bogor yang sudah berusia lebih dari 30 tahun dianggap tidak lagi layak. Pemkot berencana membangun pasar baru yang lebih modern, bersih, dan tertata rapi, sembari menunggu hasil kajian Detail Engineering Design (DED) serta penilaian aset.

“Bangunannya milik pihak ketiga, sementara lahannya milik Pemkot. Proses pembongkaran masih dalam pembahasan, apakah melalui APBD kota, provinsi, pusat, atau pihak ketiga. Konsepnya nanti pasar modern, seperti di BSD,” jelas Jenal.

Di sisi lain, Ketua P3B Heryono menyampaikan apresiasi atas keputusan Pemkot Bogor yang mengizinkan pedagang tetap berjualan hingga Lebaran Idul Fitri 2026.

“Alhamdulillah aksi berjalan kondusif, karena kami memang tidak menghendaki kerusuhan. Yang penting pedagang bisa bertahan sampai Lebaran. Setelah itu kami siap mengikuti aturan pemerintah,” kata Heryono.

Dengan adanya kesepakatan ini, pedagang Pasar Bogor masih bisa berjualan hingga Lebaran, sambil menunggu pembangunan pasar baru yang diharapkan lebih representatif dan modern.