100 Batalyon Teritorial Akan Dibangun, Perkuat Ketahanan Nasional hingga Swasembada Pangan

100 Batalyon Teritorial Akan Dibangun, Perkuat Ketahanan Nasional hingga Swasembada Pangan.(Dok.Foto: Instagram/Kodam Jayakarta).

ESSENSI.CO – Pemerintah akan membentuk 100 Batalyon Teritorial Pembangunan (Yonif TP) sepanjang 2025 untuk memperkuat pertahanan negara. Batalyon ini bukan hanya fokus pada persenjataan, melainkan juga pada ketahanan pangan, energi, dan kesehatan.

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menjelaskan bahwa pembentukan Yonif TP merupakan strategi penting untuk mendukung kemandirian bangsa. Batalyon ini akan memiliki peran ganda, yaitu sebagai batalyon infanteri biasa yang juga mendukung pembangunan nasional. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa pertahanan negara mencakup ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat.

Sebagai prototipe, Yonif TP 843/Patriot Yudha Vikasa (PYV) telah dibangun di Kabupaten Bekasi. Batalyon ini akan menjadi model yang akan diterapkan di seluruh Indonesia.
Peran Batalyon dalam Pembangunan Nasional.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebutkan bahwa batalyon ini akan terlibat langsung dalam program hilirisasi dan swasembada pangan. Di lokasi Yonif TP 843/PYV, lahan seluas 43,1 hektar akan dimanfaatkan untuk peternakan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya.

“Ini adalah aset negara yang dimanfaatkan secara maksimal. Markas batalyon ini tidak hanya untuk pelatihan dan pertahanan, tetapi juga untuk mengelola kawasan pangan,” ujar Sri Mulyani.

Pembentukan 100 batalyon setiap tahun selama lima tahun ke depan ini akan terdiri dari beberapa kompi khusus. Antara lain, kompi pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan kompi kesehatan untuk menghadapi ancaman biosekuriti.

Dukungan Lintas Kementerian
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan bahwa keterlibatan TNI sangat penting untuk memastikan hilirisasi pertanian berjalan efektif. Hilirisasi ini diharapkan dapat menyerap hingga 1,6 juta tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan petani. Menurut Amran, disiplin TNI menjadi kunci sukses karena produksi membutuhkan kedisiplinan tinggi.

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyoroti pentingnya pertahanan dari ancaman biosekuriti, seperti pandemi dan penyakit tidak menular. Ancaman ini dinilai sama berbahayanya dengan perang bersenjata. Oleh karena itu, adanya kompi kesehatan dalam batalyon ini menjadi bagian dari sistem pertahanan nasional.

Dengan model ini, pemerintah berharap Indonesia bisa mencapai kemandirian pangan, energi, dan kesehatan, sehingga kedaulatan bangsa semakin kuat.