Sejarah

Menyambut 1 Muharram: Tahun Baru Islam sebagai Momentum Hijrah dan Refleksi Diri

Menyambut 1 Muharr : amMomentum Hijrah Menuju Perubahan Diri yang Lebih Baik

ESSENSI.CO – Setiap tahunnya, umat Islam di seluruh dunia menyambut datangnya 1 Muharram, yang merupakan awal dari tahun baru dalam kalender Hijriah. Tidak seperti tahun baru Masehi yang identik dengan pesta, 1 Muharrram diwarnai dengan suasana religius dan reflektif, mengajak setiap Muslim untuk merenung dan melakukan muhasabah (evaluasi diri).

Sejarah dan Penetapan Kalender Hijriah

Kalender Hijriah ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 638 M, dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah sebagai acuan utama. Peristiwa hijrah ini dipilih karena menjadi titik balik yang sangat penting dalam perkembangan Islam, yakni transformasi dari fase tekanan dan penindasan menuju fase kebebasan dan kemajuan sosial masyarakat Islam di Madinah

Makna Hijrah di Era Kini

Hijrah dalam konteks masa kini bukan hanya berpindah tempat, tetapi juga mencakup perubahan sikap, pola pikir, dan tindakan ke arah yang lebih baik. Semangat 1 Muharram menjadi pengingat bahwa perubahan positif dalam diri harus terus diupayakan, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun profesional.

“Hijrah bukan hanya berarti berpindah tempat, tetapi juga berpindah dari hal yang buruk menuju kebaikan.”
— Prof. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah

Tradisi dan Peringatan 1 Muharram di Indonesia

Di Indonesia, peringatan 1 Muharram dikenal luas sebagai Tahun Baru Islam dan sering dirayakan dengan:

  • Pawai obor

  • Doa dan zikir bersama

  • Pengajian akbar

  • Santunan anak yatim

Kegiatan tersebut menjadi sarana penguatan spiritual dan sosial masyarakat, serta wujud syukur atas nikmat usia dan waktu yang terus berjalan.

Ajakan untuk Muhasabah dan Perubahan

Tahun baru Islam adalah momen reflektif untuk menilai sejauh mana perjalanan hidup seseorang telah memberi manfaat dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Di tengah tantangan zaman modern, 1 Muharram mengingatkan kita bahwa perubahan sejati dimulai dari diri sendiri.

1 Muharram 1447 H bukan hanya sekadar penanggalan baru, tapi juga ajakan untuk berhijrah—dari kegelapan menuju cahaya, dari kemalasan menuju produktivitas, dari kealpaan menuju kesadaran spiritual. Mari jadikan momen ini sebagai awal langkah menuju diri yang lebih kuat, bijak, dan bermanfaat bagi sesama.

Selamat Tahun Baru Islam 1447 Hijriah
Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Sumber Referensi:

  1. Kementerian Agama RI – https://kemenag.go.id

  2. Ensiklopedia Islam – Badan Litbang dan Diklat Kemenag

  3. Quraish Shihab – Tafsir Al-Mishbah

  4. NU Online – “Makna Hijrah Nabi dan Relevansinya Hari Ini”
    https://www.nu.or.id