Kenapa Thailand dan Kamboja Terlibat Konflik?
ESSENSI.CO – Ketegangan kembali memanas di perbatasan Thailand dan Kamboja, memunculkan kembali sengketa lama yang selama ini jarang menjadi perhatian dunia.
Serangkaian bentrokan antara pasukan kedua negara, termasuk serangan udara dan ledakan ranjau darat, menjadi babak terbaru dari konflik perbatasan yang telah berlarut-larut selama puluhan tahun.
Konflik kali ini mencuri perhatian internasional setelah dua tentara Thailand mengalami luka parah hingga kehilangan kaki akibat ledakan ranjau hanya dalam hitungan hari.
Menanggapi situasi tersebut, Thailand melancarkan serangan udara ke posisi militer Kamboja pada Kamis (24/07). Serangan itu segera dibalas dengan tembakan artileri dan roket dari pihak Kamboja.
Situasi ini semakin memanas dan memicu penurunan hubungan diplomatik di antara kedua negara, sehingga kekhawatiran akan pecahnya perang terbuka pun semakin besar.
Awal mula ketegangan
Ketegangan memuncak pada Mei lalu setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak singkat dengan pasukan Thailand di wilayah sengketa yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, lokasi pertemuan perbatasan antara Thailand, Kamboja, dan Laos.
Kedua pihak saling menuduh dan mengklaim bertindak untuk membela diri.
Meski pimpinan militer kedua negara sempat menyatakan niat untuk meredakan situasi, langkah-langkah provokatif terus diambil.
Thailand memperketat pengawasan di pos perbatasan, membatasi lalu lintas warga, hingga mengancam memutus aliran listrik dan internet ke kota-kota perbatasan Kamboja.
Sebagai balasan, Kamboja menghentikan impor buah dan sayuran dari Thailand serta melarang penayangan film dan drama Thailand.
Ledakan ranjau yang terjadi baru-baru ini semakin memperburuk situasi. Ledakan pertama terjadi pada Rabu (16/7) dan menyebabkan seorang tentara Thailand kehilangan kaki.
Ledakan kedua pada Rabu lalu melukai lima tentara Thailand, dengan satu korban kembali kehilangan kaki.