Rekam Jejak Dwi Hartono, Sosok di Balik Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI
ESSENSI.CO – Polisi berhasil menangkap Dwi Hartono, pria yang diduga menjadi otak di balik penculikan sekaligus pembunuhan Kepala Cabang BRI, Muhammad Ilham Pradipta.
Sebelum penangkapan Dwi Hartono, aparat lebih dulu mengamankan empat tersangka berinisial AT, RAH, RW, dan RS. Tiga di antaranya ditangkap di Jakarta Pusat, sementara satu lainnya diamankan saat berusaha kabur ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tak berhenti di situ, polisi juga menciduk empat orang lain berinisial C, DH, YJ, dan AA yang diduga berperan sebagai dalang utama. DH, YJ, dan AA diamankan di Solo, Jawa Tengah, sedangkan C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Dwi Hartono sendiri dikenal publik sebagai seorang influencer sekaligus motivator yang aktif membagikan konten di Instagram @klanhartono dan kanal YouTube dengan nama serupa.
Sejak 2016, ia telah mengunggah lebih dari 120 video, dengan jumlah subscriber mencapai 169 ribu dan total 4,9 juta penayangan. Beberapa kontennya yang populer antara lain “9 Ide Bisnis Online Tanpa Modal” dan “Cara Sukses Sebelum Usia 30”.
Selain aktif di media sosial, Dwi juga dikenal sebagai pengusaha muda dengan gaya hidup menonjol. Ia memiliki bisnis di sektor perkebunan, perdagangan, serta mengembangkan platform pendidikan digital bernama Guruku.
Pada 2015, ia mendirikan Hartono Foundation yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan, termasuk memberikan beasiswa bagi korban kekerasan seksual serta mendukung pembangunan di daerah asalnya, Rimbo Bujang.
Lahir pada 6 Oktober 1985 di Lahat, Sumatera Selatan, Dwi memulai perjalanan bisnis sejak kuliah pada 2006 dengan membuka warnet, persewaan PlayStation 2, kafe, hingga warteg. Namun, usahanya sempat kolaps pada 2012, membuatnya terlilit utang miliaran rupiah, sebelum akhirnya bangkit kembali hingga mampu membeli properti senilai Rp5 miliar.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Dwi sempat mengumumkan rencananya melanjutkan pendidikan S2 di sebuah universitas negeri. Namun, reputasi positifnya runtuh setelah namanya dikaitkan dengan kasus penculikan dan pembunuhan yang menewaskan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta.